Selain gajian, waktu yang ditunggu-tunggu gue dan teman-teman yang lain kantor adalah kegiatan outing. Umumnya, kegiatan ini diadakan satu tahun sekali. Tujuan dari outing ini adalah untuk melepaskan stres dari pekerjaan yang bergumul dengan kita sehari-hari.
Pada hari H, kita semua kumpul di kantor jam 8 pagi. Setelah
melakukan prepare segala macem, kita jalan jam 10. Karena malemnya kurang
tidur, selama perjalanan gue cuma bisa tidur aja di mobil. Pas kebangun,
tau-tau udah di parkiran.
Turun dari mobil pada heboh persis kaya anak SD lagi study
tour. Ada yang nyanyi-nyanyi, ada yang poto-poto, ada yang langsung bikin
sajak; “Pada titik keramaian aku bersaksi, kesunyian ini masih saja
menggerogoti relung hati yang tak kunjung terisi.”
Setelah semuanya siap, akhirnya kita masuk ke dalam buat ngurus administrasi. Kemudian mulai terdengar sayup-sayup jingle Dufan, “Tetet tet tet tet tetet tet tet~~”
Setelah semuanya siap, akhirnya kita masuk ke dalam buat ngurus administrasi. Kemudian mulai terdengar sayup-sayup jingle Dufan, “Tetet tet tet tet tetet tet tet~~”
Baru masuk gerbang, entah kenapa teman-teman kerja gue ini
seperti kesurupan. Semuanya berpencar, ada yang lari ke depan, ke samping, ada
juga yang ke atas. Mereka terlalu excited untuk menikmati seluruh wahana yang
ada. Kalo gue, sama sekali gak tertarik. Benar-benar sama sekali gak tertarik.
Gue dan beberapa teman yang –tidak tertarik untuk menikmati
wahana- cuma nontonin mereka aja yang lagi naik ini itu, sambil sesekali
menjadi photographer dadakan. Kampretnya, manager gue ngeliat kita-kita yang
ogah nyobain wahana ini. Akhirnya, dibuatlah peraturan; kalau mau dapet makan
siang, minimal harus naik 3 wahana yang berbeda. Karena gue anaknya laperan banget
dan ketakutan gak dapet makan siang gratis, akhirnya gue memutuskan untuk naik;
Niagara, Ontang anting dan Halilintar.
Pertama; Niagara
Di wahana ini, kita naik ke dalam satu perahu. Tiap perahu
menampung sekitar 5-6 orang. Setelah terisi, perahu mulai jalan mengikuti
jalurnya. Mungkin disini kita masih pada bisa cengengesan haha-hihi sampai tiba
saatnya ngeliat tanjakan setinggi kurang lebih 30 meter di depan mata kemudian
perahu yang kita tumpangi mulai naik secara perlahan namun pasti. Gue yakin
banget muka kita udah pada gak berbentuk lagi lalu berantakan seketika perahu
terjun ke bawah dengan ngebut. Basah.
Ke-dua; Ontang anting
Kalau yang ini, kita cuma duduk manis aja di atas kursi.
Cuma, ketika udah jalan, pose duduk gak ada manis-manisnya sama sekali,
ditambah kaki yang ngambang aja gitu gak ada pijakan. Awalnya sih emang pelan,
lama-lama kok jadi cepet, yak. Udah gitu jadi agak melebar. Dibilang pusing,
tapi lebih pusing denger alarm listrik kostan yang bunyi terus. Dibilang takut,
tapi lebih takut kalo ketauan selingkuh sama pacar. Bawaannya pengin udahan
aja, tapi takut diteriakin, “Kamu jahat banget sih, mutusin aku pas lagi
sayang-sayangnya.”
Ke-tiga; Halilintar
Ini wahana paling brengsek dari yang sebelum-sebelumnya.
Ketika lagi antri, yang muncul di pikiran gue saat itu adalah film Final
Destination, dimana ada kecelakaan roller coaster, syit! Tapi sebagai cowok
sejati, gue pantang mundur untuk ngelanjutin misi ini supaya bisa dapet makan
siang gratis. Yang bikin lebih apes adalah, rombongan gue dapet gerbong pertama
alias paling depan. Namun seperti kata pepatah; apa yang terjadi, terjadilah.
Setelah seat belt semua penumpang terpasang, setelah petugas
menyatakan aman untuk dimulai, operator pun menekan tombol start. Dan inilah
awal dari siksaan yang bertubu-tubi datang menghampiri.
Kereta mulai berjalan pelan, pelan sekali. Gue pasrah.
Kereta mulai berbelok ke arah kanan, kecepatan mulai
bertambah karena di depan sudah terlihat tanjakan yang cukup tinggi. Gue
pegangan lebih erat, seluruh doa dan surat pendek gue babat habis sambil
komat-kamit. Mendadak relijius kaya lagi naik pesawat.
Entah keasikan baca doa atau saking paniknya, tiba-tiba gue udah ada di ujung tanjakan dan bener aja, “BLAAAAASSSSSS,” kereta turun dengan ngebut pake banget. Dari yang awalnya komat-kamit merapal doa, sampai cuma bisa mangap-mangap sambil tereak-tereak gak jelas, “HWOAAAAAAAAAAA,” “AAAAARRRRRRGGGHHHHHHH,” “AKUUUU TERLALUUUU BAIKKK UNTUUUKKK KAMUUUUUU.”
Entah keasikan baca doa atau saking paniknya, tiba-tiba gue udah ada di ujung tanjakan dan bener aja, “BLAAAAASSSSSS,” kereta turun dengan ngebut pake banget. Dari yang awalnya komat-kamit merapal doa, sampai cuma bisa mangap-mangap sambil tereak-tereak gak jelas, “HWOAAAAAAAAAAA,” “AAAAARRRRRRGGGHHHHHHH,” “AKUUUU TERLALUUUU BAIKKK UNTUUUKKK KAMUUUUUU.”
Badan gue muter-muter, kadang kepala gue ada di bawah,
kadang kaki gue ada di atas, terus tiba-tiba aku bingung kenapa kamu ada di
atas aku?! Hmm.
Sementara lagi ngurusin hidup masing-masing untuk bertahan
dari cobaan duniawi ini, tetiba terdengar suara setengah teriak setengah
merintih, “Hwooaarggghhhh.. blup blup blup.. Hwoarrrggghhh.. blup blup blup..”
Ternyata teman gue yang duduk di arah serong depan muntah. Untungnya kejadian
ini terjadi setelah beberapa detik terakhir sebelum kereta masuk stasiun lagi.
Setelah turun, gue berjanji dalam hati gak lagi-lagi gue
naik beginian, deh. Ampuuuuuun!
Nah, sekarang gue mau ngasih tantangan untuk kalian. Caranya gampang banget! Cukup bikin video yang berisi kegiatan atau olahraga extreme favorit kalian dengan durasi maksimal dua menit lalu upload ke Youtube. Untuk informasi lebih lanjut, kalian bisa intip persyaratan kompetisinya ini di sini.
Periode kompetisi ini berlangsung dari 14 September 2015
sampai dengan 8 November 2015. Dan yang menang, bisa berangkat ke Maldives,
cuy!
Terus, untuk kalian yang mau berbagi pengalaman extremenya
ke gue, silakan tulis di comment box, ya. Ciaw!
Jangan lupa cek juga beragam promo dufan terbaru tahun 2016.
ReplyDelete