Friday, May 1, 2015

Tentang Flappy Bird & Percintaan

Courtesy: Google
Kurang lebih satu tahun yang lalu, dunia dihebohkan dengan game Flappy Bird. Game simpel dengan karakter burung kecil yang mencoba terbang untuk melewati rintangan pipa air sampai entah kapan dan dimana rintangannya berujung.

Sebagai manusia yang tak ingin ketinggalan zaman, gue pun masuk ke dalam circle manusia yang-smartphonenya-ada-Flappy Bird.

Awalnya, gue sangat menikmati permainan ini. Karena menurut gue --sebagai orang yang bukan maniak game alias orang yang benci dengan game-game ribet-- Flappy Bird ini adalah game yang amat super duper mudah. Cuma tinggal nge-tap, si burung lompat-lompat (atau mungkin lebih tepatnya terbang) berusaha untuk mengindari rintangan yang ada. Gak perlu mikir susah-susah, gak perlu pake strategi. Dapet high score baru; syukur, gak dapet; ya bodo amat. Toh kalo gue mati nanti juga gak akan ditanya sama malaikat, "Berapa skor Flappy Bird tertinggi kamu?"

Dua minggu pertama, gue sangat menikmati game ini, karena sangat membantu untuk membunuh waktu. Sambil nunggu klien, gue main Flappy Bird, sambil nunggu makanan dateng, gue main Flappy Bird, sambil nunggu download Flappy Bird, gue gak main Flappy Bird.

Namun, lama kelamaan gue merasa bosan dengan game ini, gue merasa jenuh dengan game ini, gue merasa perlu tantangan baru yang lebih dari sekedar nyuruh burung kecil ini terbang-terbang unyu.

Singkat kata, Flappy Bird gue uninstall dari smartphone.

Sementara itu, gue menemukan adanya persamaan antara cinta dengan Flappy Bird, yaitu sama-sama berawal dengan antusias, kemudian diselingi dengan kejenuhan, lalu (bisa saja) berakhir dengan perpisahan.

Cinta itu memang lucu, bahkan terlalu sulit didefinisikan. Terkadang membingungkan untuk di ungkapkan namun mudah untuk dirasakan.

Ketika hujan turun, cinta dapat menyembul ke permukaan tanpa permisi kepada dinding selokan yang mulai terisi air. Lalu sesaat kemudian, terserap tanah dan menghilang tanpa pesan. Ya, begitulah.

Pada awal-awal sebuah hubungan, cinta yang menggebu membentuk sebuah bola api dan sangat pantang sekali untuk padam. Kemudian angin yang berhembus pelan akan tetapi sangat intens, mampu membuat kobaran api bergoyang semakin lama semakin mengecil lalu padam karena tak kuat untuk menahan keseimbangan.

Fase-fase kejenuhan dalam sebuah hubungan memang pasti akan hadir ke tengah-tengah pasangan. Yang membedakannya adalah bagaimana mereka menyikapinya dan sejauh mana mereka mau berusaha untuk sama-sama keluar dari titik ini atau tidak. Keduanya harus saling berkompromi satu sama lain untuk menempuh jalan keluar yang terbaik. Mengesampingkan segala ego lalu membuangnya jauh-jauh apabila tak ingin hubungannya kandas.

Faktor jenuh yang muncul pada game Flappy Bird ini adalah dikarenakan gue yang terlalu sering main, lalu kemudian tak ada visual yang berbeda sepanjang permainan sehingga timbul perasaan bosan.

Sama seperti suatu hubungan. Kita ambil contoh kaya gini; pacaran satu kampus, setiap hari ketemu, makan di kantin yang itu-itu lagi, nonton di bioskop yang itu-itu lagi dan obrolan atau pembahasan yang itu-itu saja ditambah jarak piknik pula. Kalo kegiatannya setiap hari seperti itu, ya udah pasti bakal cepat merasa jenuh, bahkan mungkin bisa langsung mati kaku. Jalan keluarnya adalah merubah semuanya agar menjadi fresh. Misal; Beli tiket nonton di studio A, masuknya ke studio B.

Pada kasus gue ini, memang gue salah langkah dan terlalu cepat untuk mengambil keputusan. Bahkan sangat terkesan sepihak tanpa adanya kompromi. Tapi, yang perlu kalian ketahui adalah, beberapa hari sebelumnya gue udah mencoba untuk ngobrol baik-baik dengan "si burung", namun ia tak kunjung merespon. Lalu, sampai kapan gue harus menunggu?

3 comments:

  1. Awal ngeliat "Flappy bird" di judul, gue pikir isi postingannya bakal berbau komedi tentang kemarahan terhadap burung kecil yang terbangnya lemes banget kayak orang gak punya semangat hidup. Ternyata salah. Keren, mz. :')

    ReplyDelete
  2. Ternyata kontennya tentang politik, ya? Hahahaha..

    ReplyDelete
  3. ah ngomongin soal flappy bird, belum sempet download eh udah dicabut dari google store -__-
    Wah bisa juga nih analoginya

    ReplyDelete