Monday, February 4, 2013

Perbedaan Pasti Selalu Ada


JAWABAN yang paling aman ketika ditanya kenapa kisah cinta kita kandas ditengah jalan adalah, “beda prinsip”. Kata “beda prinsip” adalah kata mati. Ga mungkin ada lagi yang nanya, “Kenapa bisa beda prinsip?” Kalau emang masih ada yang bertanya seperti itu, jawab aja, “Bukan urusan lo!” Selesai.

“Beda prinsip” juga bukan sekedar jawaban mematikan dari pasangan yang baru putus cinta. “Beda prinsip” juga bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Di postingan kali ini gue bakal ngebahas perbedaan prinsip dari kamar mandi.

Berikut ini adalah beberapa perbedaan prinsip yang terjadi di kamar mandi.

  • Sabun cair & sabun batang.
Percaya atau ngga, di semesta ini ada orang yang suka beda-bedain antara sabun cair dengan sabun batang. Mereka punya berbagai alasan untuk mendiskriminasi sabun cair dengan sabun batang.

Contoh alasannya:
Sabun cair lebih praktis, botolnya bisa dibawa kemana-mana.
Padahal sabun batang juga praktis, malah bentuknya lebih kecil dari botol sabun cair.

Ada juga yang bilang kalau sabun batang itu cuma buat cebok.
Padahal yang gue tahu, yang buat cebok itu cuma tangan kiri. Iklan sabun batang juga orang lagi mandi, bukan orang lagi cebok.

Menurut gue, keduanya sama aja. Sama-sama wangi, sama-sama membunuh kuman, dan sama-sama butuh air untuk mengeluarkan busa.

Sabun batang juga sabun, mengandung zat yang bisa membunuh kuman. Logikanya, kuman yang nempel di sabun batang juga pasti mati. Jadi, ga usah merasa jijik kalau sabun yang dipakai untuk cebok dipakai juga untuk mandi. Lagipula, emang udah pernah ada kasus orang bau tokai gara-gara habis mandi pakai sabun batang yang sabunnya bekas dipakai buat cebok? Ga ada.

Memilih sabun cair atau sabun batang, kembali lagi dengan prinsipnya masing-masing.

  • Shower & ember.
Mandi dengan shower itu identik dengan film horor. Di film horor, biasanya ada adegan dimana tokoh utamanya mandi dengan shower dan menghadap ke arah tembok. Ketika sedang asik-asiknya mandi, tiba-tiba airnya berubah jadi darah kemudian ada hantu yang nyekek dia dari belakang.

Tapi, mandi dengan shower itu identik juga dengan film romantis. Di film romantis, biasanya ada adegan dimana tokoh utama perempuan mandi dengan shower dan menghadap ke arah tembok. Ketika sedang asik-asiknya mandi, tiba-tiba tokoh laki-lakinya masuk dan memeluknya dari belakang kemudian… *sebagian teks menghilang*

Pertanyaannya, kenapa mereka yang mandi dengan shower itu matanya selalu merem? Bingung antara menikmati kucuran air atau ngantuk?!

Gue pribadi, lebih suka mandi dari air yang ditampung di ember, karena lebih segar. Air yang ditumpahin dari gayung ke badan juga lebih kerasa. Beda banget sama air yang netes dari shower, walaupun lubangnya ada 72 buah, tetap aja ga berasa. Lagipula, mandi dengan shower itu jauh lebih lama dibandingkan mandi dengan air dari ember. Menurut hitungan kasar gue, butuh waktu dua puluh detik untuk menuhin air di gayung dari shower. Berarti, butuh waktu satu menit berdiri di bawah shower untuk mendapatkan tiga guyuran air dengan ukuran gayung standar. Beda dengan kalau mandi dari ember, waktu satu menit kita bisa nikmatin segarnya guyuran air lebih dari lima gayung.

Memilih shower atau ember, kembali lagi dengan prinsipnya masing-masing.

  • Kloset duduk & kloset jongkok.
Kalau yang ini, udah jadi rahasia umum. Memang ga bisa dipungkiri kalau sampai saat ini masih ada spesies manusia yang ga bisa buang air besar di kloset duduk dengan cara duduk, termasuk gue. Biasanya orang yang seperti ini banyak akal, ngakalinnya dengan jongkok di kloset duduk.

Gue juga punya teman yang bernasib sama seperti gue di atas (buang air besar harus jongkok), tapi dia lebih apes. Dia lebih apes karena tetap ga bisa juga buang air dengan jongkok di kloset duduk. Alhasil, kalau lagi ngumpul-ngumpul dan kebelet, dia lebih milih nahan buang air besar dan kalau sekiranya ga bisa ditahan, dia pulang ke rumah. Dan ini true story.

Entah karena terbiasa atau memang ga peka dengan perkembangan jaman. Buat gue, buang air  besar dengan posisi duduk itu sama aja kaya makan tahu gejrot di piring, bukan di ulekan batu. Esensinya ada yang kurang.

Memilih kloset duduk, kloset jongkok atau jongkok di kloset duduk, kembali lagi dengan prinsipnya masing-masing.

DALAM menjalani kehidupan yang fana ini, ga bakal bisa lepas dari yang namanya perbedaan. Tapi, perbedaan-perbedaan itu yang sebenarnya bikin hidup kita lebih berwarna. Itulah mengapa warna itu berbeda-beda, karena kalau warna cuma ada satu, pasti ga akan berwarna.

Perbedaan-perbedaan tadi yang ngajarin kita untuk bisa terbuka dan menerima segalanya diluar cara pandang dari diri kita sendiri. Dan walaupun berbeda-beda, tapi semuanya tetap satu tujuan, untuk mandi dan buang air besar.

Krisna Pratama
@milikpribumi
milikpribumi[at]gmail[dot]com

13 comments:

  1. itu mah namanya perbedeaan selera broo, selera boker juga wkwkwk :p

    ReplyDelete
  2. Itu tergantung individu masing-masing seleranya kek gimana masberoo :))

    ReplyDelete
  3. Itu mah, kelakuan ane gan kalo ndudukin kloset duduk :D apalagi kalo lagi di mall wakakak, btw salam kenal mas, ditunggu kunjungan baliknya :D

    ReplyDelete
  4. 72 lubang ? diitungin apa nebak2 om ? hehehee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gue ngitung, shower di rumah gue segitu. Coba deh lo itung, sama ga? Kalo beda, berarti kita ga jodoh.

      Delete
  5. ada yg ketinggalan satu prinsip, bro yaitu mana yg didahulukan: 'nyikat gigi dulu trus mandi' atau sebaliknya

    ReplyDelete
  6. Mana duluan , mandi atau boker dulu ?

    ReplyDelete