JAWABAN yang paling aman ketika ditanya kenapa kisah cinta kita kandas ditengah jalan adalah, “beda prinsip”. Kata “beda prinsip” adalah kata mati. Ga mungkin ada lagi yang nanya, “Kenapa bisa beda prinsip?” Kalau emang masih ada yang bertanya seperti itu, jawab aja, “Bukan urusan lo!” Selesai.
“Beda
prinsip” juga bukan sekedar jawaban mematikan dari pasangan yang baru putus
cinta. “Beda prinsip” juga bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Di
postingan kali ini gue bakal ngebahas perbedaan prinsip dari kamar mandi.
- Sabun cair & sabun batang.
Percaya atau
ngga, di semesta ini ada orang yang suka
beda-bedain antara sabun cair dengan sabun batang. Mereka punya berbagai alasan
untuk mendiskriminasi sabun cair dengan sabun batang.
Contoh
alasannya:
Sabun cair
lebih praktis, botolnya bisa dibawa kemana-mana.
Padahal
sabun batang juga praktis, malah bentuknya lebih kecil dari botol sabun cair.
Ada juga
yang bilang kalau sabun batang itu cuma buat cebok.
Padahal yang
gue tahu, yang buat cebok itu cuma tangan kiri. Iklan sabun batang juga orang
lagi mandi, bukan orang lagi cebok.
Menurut gue,
keduanya sama aja. Sama-sama wangi, sama-sama membunuh kuman, dan sama-sama
butuh air untuk mengeluarkan busa.
Sabun batang
juga sabun, mengandung zat yang bisa membunuh kuman. Logikanya, kuman yang
nempel di sabun batang juga pasti mati. Jadi, ga usah merasa jijik kalau sabun yang dipakai untuk cebok dipakai
juga untuk mandi. Lagipula, emang udah pernah ada kasus orang bau tokai
gara-gara habis mandi pakai sabun batang yang sabunnya bekas dipakai buat
cebok? Ga ada.
Memilih
sabun cair atau sabun batang, kembali lagi dengan prinsipnya masing-masing.
- Shower & ember.
Mandi dengan
shower itu identik dengan film horor. Di film horor, biasanya ada adegan dimana
tokoh utamanya mandi dengan shower dan menghadap ke arah tembok. Ketika sedang asik-asiknya
mandi, tiba-tiba airnya berubah jadi darah kemudian ada hantu yang nyekek dia
dari belakang.
Tapi, mandi
dengan shower itu identik juga dengan film romantis. Di film romantis, biasanya
ada adegan dimana tokoh utama perempuan mandi dengan shower dan menghadap ke arah
tembok. Ketika sedang asik-asiknya mandi, tiba-tiba tokoh laki-lakinya masuk
dan memeluknya dari belakang kemudian… *sebagian teks menghilang*
Pertanyaannya,
kenapa mereka yang mandi dengan shower itu matanya selalu merem? Bingung antara
menikmati kucuran air atau ngantuk?!
Gue pribadi,
lebih suka mandi dari air yang ditampung di ember, karena lebih segar. Air yang
ditumpahin dari gayung ke badan juga lebih kerasa. Beda banget sama air yang
netes dari shower, walaupun lubangnya ada 72 buah, tetap aja ga berasa. Lagipula, mandi dengan shower
itu jauh lebih lama dibandingkan mandi dengan air dari ember. Menurut hitungan
kasar gue, butuh waktu dua puluh detik untuk menuhin air di gayung dari shower.
Berarti, butuh waktu satu menit berdiri di bawah shower untuk mendapatkan tiga
guyuran air dengan ukuran gayung standar. Beda dengan kalau mandi dari ember,
waktu satu menit kita bisa nikmatin segarnya guyuran air lebih dari lima
gayung.
Memilih shower
atau ember, kembali lagi dengan prinsipnya masing-masing.
- Kloset duduk & kloset jongkok.
Kalau yang
ini, udah jadi rahasia umum. Memang ga
bisa dipungkiri kalau sampai saat ini masih ada spesies manusia yang ga bisa buang air besar di kloset duduk
dengan cara duduk, termasuk gue. Biasanya orang yang seperti ini banyak akal,
ngakalinnya dengan jongkok di kloset duduk.
Gue juga
punya teman yang bernasib sama seperti gue di atas (buang air besar harus
jongkok), tapi dia lebih apes. Dia lebih apes karena tetap ga bisa juga buang air dengan jongkok di kloset duduk. Alhasil,
kalau lagi ngumpul-ngumpul dan kebelet, dia lebih milih nahan buang air besar
dan kalau sekiranya ga bisa ditahan,
dia pulang ke rumah. Dan ini true story.
Entah karena
terbiasa atau memang ga peka dengan
perkembangan jaman. Buat gue, buang air besar dengan posisi duduk itu sama aja kaya
makan tahu gejrot di piring, bukan di ulekan batu. Esensinya ada yang kurang.
Memilih kloset
duduk, kloset jongkok atau jongkok di kloset duduk, kembali lagi dengan
prinsipnya masing-masing.
DALAM menjalani kehidupan yang fana ini, ga
bakal bisa lepas dari yang namanya perbedaan. Tapi, perbedaan-perbedaan itu
yang sebenarnya bikin hidup kita lebih berwarna. Itulah mengapa warna itu
berbeda-beda, karena kalau warna cuma ada satu, pasti ga akan berwarna.
Perbedaan-perbedaan
tadi yang ngajarin kita untuk bisa terbuka dan menerima segalanya diluar cara
pandang dari diri kita sendiri. Dan walaupun berbeda-beda, tapi semuanya tetap
satu tujuan, untuk mandi dan buang air besar.
Krisna Pratama
@milikpribumi
milikpribumi[at]gmail[dot]com
itu mah namanya perbedeaan selera broo, selera boker juga wkwkwk :p
ReplyDeleteHush. Ga boleh ngomong jorok. :p
DeleteItu tergantung individu masing-masing seleranya kek gimana masberoo :))
ReplyDeleteSetuju sama yg ini.
DeleteIya. Betul sekali.
DeleteItu mah, kelakuan ane gan kalo ndudukin kloset duduk :D apalagi kalo lagi di mall wakakak, btw salam kenal mas, ditunggu kunjungan baliknya :D
ReplyDeleteSalam kenal kembali. :)
DeleteBisa jadi bisa jadi
ReplyDelete72 lubang ? diitungin apa nebak2 om ? hehehee
ReplyDeleteGue ngitung, shower di rumah gue segitu. Coba deh lo itung, sama ga? Kalo beda, berarti kita ga jodoh.
Deleteada yg ketinggalan satu prinsip, bro yaitu mana yg didahulukan: 'nyikat gigi dulu trus mandi' atau sebaliknya
ReplyDeleteHahaha. Bener juga, nih!
DeleteMana duluan , mandi atau boker dulu ?
ReplyDelete