Baru-baru ini gue menemukan dua fakta menarik seputar
perempuan. Pertama, selain menstruasi, tanda-tanda seorang perempuan sudah memasuki
fase dewasa adalah munculnya naluri tawar menawar harga secara alami, dan yang
kedua, ada sebuah peraturan yang nggak
tertulis untuk menjadi perempuan sejati, yaitu: harus bisa nawar harga sampai
titik terendah. Lalu, perempuan yang bisa dapetin barang dengan harga serendah
mungkin, maka ia makin disegani oleh perempuan-perempuan lainnya.
Bayangkan kalau budaya harakiri diaplikasikan ke dalam
proses tawar menawar ini. Bila seorang perempuan gagal untuk menawar harga
barang semurah mungkin, maka perempuan itu harus melakukan harakiri karena sudah
dianggap mempermalukan diri sendiri.
Seorang perempuan, sanggup ‘tawaf’ di sebuah pertokoan
selama berjam-jam demi mendapatkan barang yang dia inginkan dengan syarat
mutlak semurah mungkin. Mereka sanggup bergerak keluar masuk puluhan toko dalam
satu hari. Misalnya, masuk toko pertama di lantai satu harganya Rp. 30.000,
masuk toko kedua di lantai dua harganya Rp. 40.000, masuk toko ketiga di lantai
lima harganya Rp. 32.000. Mereka lebih milih turun tangga dari lantai lima ke
lantai dasar dan beli di toko pertama. Padahal selisihnya cuma dua ribu rupiah…
DUA RIBU RUPIAH. Kalo udah kaya begini, cowoknya cuma bisa pasrah ngikutin dari
belakang. Ngikutin dari belakang sambil bawain belanjaan yang segede gunung.
Salah satu trik cewek-cewek kalau lagi nawar barang adalah ‘pura-pura
ninggalin’. Pura-pura ninggalin pedagangnya kalau harganya nggak cocok. Padahal, si cewek juga harap-harap cemas. Berharap
dipanggil lagi sama pedagangnya. Dan yang harus kita akui bersama adalah bahwa perempuan
itu punya daya tarik. Daya tarik yang mampu menghipnotis para pedagang yang
kemudian akan ‘menarik’ kembali perempuan itu ke lapaknya dan membeli barang
dagangannya walau pada akhirnya mereka hanya akan dapat untung tipis atau bahkan
hanya dapat harga modal. Kesimpulannya, trik ini selalu berhasil.
Cewek, nggak cocok
kerja di air dan di udara. Cewek-cewek itu cocoknya kerja di darat, jadi Polwan, bagian negosiator sama teroris. Cewek-cewek itu kalo nawar harga lebih sadis dari
pembunuh bayaran.
Fenomena perempuan hobi menawar harga ini akan berbanding
terbalik jika mereka akan menjual barang bekas ke tukang barang bekas.
Minggu kemarin, bokap gue ngejual barang bekas, seperangkat
DVD player dan dua buah kipas angin. Setelah di cek sama abangnya, ketiga
barang itu dihargain Rp. 30.000. Berarti harga masing-masing barang tadi Rp. 10.000.
Bokap gue melongo, gue juga ikutan melongo. Kemudian kami saling berpandangan
satu sama lain.
Yang gue tau, barang bekas/rusak yang dibeli oleh mereka itu
nantinya akan diolah lagi. Kalau barangnya rusak, barangnya akan di service (selama masih bisa di service) kemudian dijual lagi. Kalau
barangnya rusak total, mereka cuma ngambil beberapa komponen yang sekiranya
masih bisa digunakan. Ujung-ujungnya tetep bakal dijual lagi dan pedagangnya bakal
dapet untung.
Untuk kasus gue: DVD player, kerusakan ada di bagian tempat
CDnya yang nggak bisa dibuka/tutup
(CD rom). Kipas angin, dinamonya yang lemah.
Berikut ini adalah hasil hipotesa gue:
- Abang tukang barang bekas beli DVD player seharga Rp. 10.000 dan dua buah kipas angin seharga masing-masing Rp. 10.000.
- Biaya service CD rom Rp. 20.000. Dinamo kipas angin nggak diservice karena dia tau kalau disservice pun bakal rusak lagi.
- Modal total = Rp. 50.000.
- DVD player dijual kembali dengan harga Rp. 50.000. Dua kipas angin dijual secara terpisah (kawat dinamo – Rp. 5.000/kipas – Rp. 5.000/jari-jari – Rp. 5.000), masing-masing dikali dua. Total penjualan = Rp. 80.000.
- Total penjualan (Rp. 80.000) dikurang harga modal (Rp. 50.000) = Rp. 30.000.
- Maka, untung pedagang tersebut adalah Rp. 30.000. Setara dengan harga beli dia ke gue.
Naluri
seorang ibu dalam bidang tawar menawar pun keluar dengan sendirinya. Nyokap berdiri dari sofa dan berjalan menuju teras rumah. Petir menggelegar, awan hitam
menggulung, burung-burung beterbangan, dan angin bertiup kencang menjadi saksi proses
tawar menawar ini.
Nyokap gue ngotot minta Rp. 50.000 untuk tiga barang, dan
abang barang bekas tetap bertahan di angka Rp. 30.000. Setelah beberapa menit,
abangnya make trik ‘pura-pura ninggalin’. Dia siap-siap ngegenjot gerobaknya.
Pelan tapi pasti roda gerobak mulai berputar.
Gue yakin yang ada di pikiran abang itu adalah, “Dalam
hitungan ke-tiga, gue pasti dipanggil lagi, nih. Satu… Dua… Tiii…”
Di teras rumah, gue bertiga diskusi. Persis seperti pedagang
yang pura-pura ditinggal pergi sama calon pembelinya. Dengan berbagai
pertimbangan –daripada barang tersebut cuma nyempit-nyempitin ruangan– akhirnya
gue sekeluarga menerima harga segitu. Lagi-lagi, persis seperti pedagang yang pasrah
dagangannya dibeli dengan harga modal.
“Bang… Ya udah deh nih, ambil.” Bokap teriak manggil
abang-abangnya.
Abang-abangnya nengok sambil senyum. Kampret!
Dan pada akhirnya, hanya pedagang jual/beli barang bekas yang nggak mempan ditawar oleh perempuan.
Krisna Pratama
@milikpribumi
milikpribumi[at]gmail[dot]com
Iya bener, kalo udah pura-pura ninggalin biasanya pedagang pada pengen nyekek leher masing-masing. Hahaha.
ReplyDeleteYang lebih kampret kalo ga niat beli tapi cuma basa-basi nawar. Giliran udah dikasih, ga jadi beli.
Deletejadi inget temen gue yg nawar cuma beda 5000 dari harga toko. Sinting.hehehe
ReplyDeleteEits, ada si jerawat unyu-unyu. :))
Deleteudah lama ngga main ke blog ini,,
ReplyDeletekalo nawar harga semurah mungkin, kakak ane jago banget,
di indonesia lagi, kalo satu suku di buat murah, tapi kalo pendatang di buat mahal... #true story
Bener juga, sih. Oya, kakaknya cewek? Udah punya pacar?
Delete*tepuk jidat tetangga...
Deleteudah punya anak 2, kwkwkw
Lah aku cewek tapi kok nggak jago tawar menawar ya?
ReplyDeleteAda apa iniiiiii?
Nah, kalo begitu berarti ada yang salah. :p
DeleteHaha sialan banget nih postingannya..
ReplyDeleteKalo dikeluarga gue yang super duper judesnya kalo lg nawar menawar kakak perempuan gue, beh pedagang kabur kali die dateng haha
Pedagang pada kabur kalo kakak lo dateng? Kakak lo Satpol PP?
Deletepas baca judulnya kirain tentang tawar menawar harga j*bla* gan hahaha
ReplyDeleteJangan mikir yang engga-engga, ah. :p
Deleteemang masalah tawar menawar , cewek jagonya .. mulutnya banyak sih ahaha
ReplyDeleteCewek, jagonya nawar. Kalo jagonya ayam, cuma KFC.
Deletehehehe emang jagonya nawar cewe :D
ReplyDeletesalam kenal ye bro.
Deletedari bekasi juga :D
Halo, Robby. :)
Deleteemang jagonya nawar, coba kalo di ajak kawin..*ehh...kita kawinya di gedung ini ya,,truss gaunya suru bikin am si anu tuh* (jlebbbb.....
ReplyDeleteYa semuanya cari aja yang paling murah. :))
Delete
ReplyDeletemantap deh, sangat bermanfaat coment back ia and jangan lupa follow jga untuk mempererat pertemanan di dunia maya, ga comment n follow back kancut melayang:p
Eits, anak KK juga?
Deletehahaha..
ReplyDeletenamanya juga wanita.
wanita sejati, bisa nawar sampai mati.. haha
Ha ha ha bener juga
ReplyDeleteKalau buat dapetin jodoh juga mereka tawar menawar juga kah?
ReplyDelete