#7HarimenulisTwitter
Ah, engga kerasa ini adalah hari terakhir proyek
#7HariMenulisTwitter. Buat yang ketinggalan postingan sebelumnya, silakan klik ini.
Sebelum masuk ke topik, gue mau ngucapin terima kasih untuk semua
yang udah ngikutin #7HariMenulisTwitter dari hari pertama sampe hari terakhir
ini. Terutama yang udah baca dan komentarin baik di blog, Twitter dan email.
Semua ini engga bakal bisa gue lewatin tanpa kalian semua, azeeek! Dan hari ini
gue masih flu kelas berat. Idung lecet kegesek tissue, tiap lima menit narik
ingus biar engga netes ke kumis.
#7HariMenulisTwitter hari terakhir ini bertema hashtag.
#7HariMenulisTwitter hari terakhir ini bertema hashtag.
Hashtag dan trending
topic itu beda tipis. Trending topic
ada yang make hashtag dan ada juga
yang engga make. Hashtag pun
demikian, ada yang jadi trending topic
dan ada pula yang engga.
Twitter tanpa hashtag ibarat sayur tanpa garam.
Bermain hashtag
bisa menjadi hiburan dikala timeline
sedang kurang bersahabat. Hampir sama seperti trending
topic, hashtag ini pun bersifat
momentum. Kita -masyarakat Indonesia- sangat kreatif dalam membuat hashtag.
Ini ada beberapa contoh hashtag dari Indonesia yang belum
tentu bisa kita temukan di akun bule.
Itulah lima hashtag karya anak bangsa yang dijamin engga bakal ada orang bule ikut mainin hashtag ini. Bule juga bingung, ini maksudnya apa.
- #ea
Hashtag ini
fleksibel untuk jumlah huruf ‘e’ dan ‘a’-nya. Bisa #ea. Bisa #eea. Bisa juga
#eeeaa. Atau bahkan #eeeeeeeeaaaaaaaaa. Entah kenapa setiap baca hashtag ini,
gue selalu merasa ada ditengah para wali -fans dari grup ben Wali-.
- #jleb
Yang gue
tangkep dari hashtag ini adalah suatu
penggambaran (perkataan) begitu tajamnya tweet
ini sehingga dapat menembus jantung atau hati tanpa ampun. Tapi aslinya engga
gitu juga sih. Percayalah, selama tiga tahun punya akun Twitter, gue belum
pernah make hashtag ini.
- #kode
Kalo menurut
gue, orang yang suka nge-tweet make hashtag #kode itu caper. Apa susahnya
sih mention ke orangnya langsung. Make hashtag
#kode itu buang-buang tenaga. Mending kalo orang yang dituju itu ngebaca.
- #abaikan
Kalo lo nge-tweet kemudian diakhiri dengan hashtag #abaikan, ya ngapain lo nge-tweet? Sampe sekarang gue masih bingung
dengan hashtag ini.
- #bikinilfilromadon
Nah, yang
ini adalah adik dari #bikinilfil. Hashtag
ini muncul setiap bulan puasa. Menjelang buka puasa dan ketika sahur. Ini
adalah salah sembilan hashtag favorit
gue. Gue main hashtag ini dari masih
beberapa orang yang main, sampai sekarang udah banyak banget yang ikutan. Gimana
keseruan main hashtag ini, yuk follow
@bikinilfil.
Itulah lima hashtag karya anak bangsa yang dijamin engga bakal ada orang bule ikut mainin hashtag ini. Bule juga bingung, ini maksudnya apa.
Dengan berakhirnya postingan ini, maka berakhir pula proyek
#7HariMenulisTwitter ini. Kolaborasi antara sedih, senang dan sedih senang mulai sayup merasuk kedalam jiwa.
Pasti gue akan
merasakan kangen (banget) diuber deadline
postingan, berantem sama koneksi internet karena harus buru-buru posting tapi koneksi siput, dan masih banyak hal lain yang menarik selama seminggu terakhir bersama #7HariMenulisTwitter.
Besok, kalo
flu gue udah reda, gue bakal sempetin bikin postingan penutupan.
Cailah, penutupan.
Sekali lagi,
terima kasih buat temen-temen semuanya! Sampai jumpa di proyek menulis lainnya!
***
Krisna Pratama
@milikpribumi
milikpribumi[at]gmail[dot]com
No comments:
Post a Comment