Balik lagi ke gelaran Rolling Stone Indonesia #RSINA10. Gue tiba di venue, Rolling Stone Cafe Jakarta, sekitar pukul 20:00 WIB. Jalanan di sekitar lokasi, cenderung tidak bergerak sama sekali. Padahal memang jalanan kan gak bisa bergerak, kalo jalanan bisa gerak-gerak, serem, nanti mobil-mobil pada jatoh. Enggak, ini serius. Arus lalu lintas dari Ampera menuju Kemang & sebaliknya, mengular dan cenderung gak gerak sama sekali. Gue berpikir bahwa ini adalah konspirasi antara "baru gajian" bertemu dengan "weekend". Namun kemacetan yang begitu menggila ini tak digubris oleh sekelompok pemuda di seberang jalan yang sedang asyik menikmati minuman dalam kresek hitam lengkap dengan tiga buah sedotan yang menyembul keluar sebelum akhirnya mereka berjalan gontai masuk ke dalam acara.
Acara malam itu dipandu oleh duo dari #GMHR, yakni Gofar dan Andira. Ketika gue masuk ke dalam, mereka berdua sudah berdiri di atas panggung, dibelakangnya terlihat home band dari Kunto Aji tengah bersiap-siap. Gak lama kemudian, Kunto Aji memulai setnya. Selain single Terlalu Lama Sendiri yang bikin para manusia-manusia single gigit jari, yang gue ingat ia juga mengcover lagu dari Jingga dan Frau. Sisanya gue gak 'ngeh karena lagi sibuk nukerin kupon bir.
Kelar Kunto Aji, teknisi dari Shaggy Dog mulai mengacak-ngacak panggung. Di tengah persiapannya, Gofar dan Andira mengadakan kuis berhadiah headphone dari sponsor. Tiga unit headphone sudah berpindah tangan ke tiga orang penonton yang beruntung pada malam itu.
"Ladies and gentlemen, please welcome; SHAGGY DOOOOOOG!!!" Teriak Gofar dan Andira, kompak. Tanpa dikomando, penonton mulai berdansa tanpa beban mengikuti irama yang mengalun. Di sebelah kiri panggung, gue melihat gerombolan yang tadi minum diluar sedang menikmati suguhan dari Heru dkk. Pada saat masih diluar, gue sempat menguping beberapa crew dari #RSINA10 sedang brief, "Nanti lo siap-siap pas lagu terakhir Shaggy Dog, stand by di panggung." Nah, lho. Gimmick apa yang akan terjadi saat Shaggy Dog main nanti? Pikir gue saat itu. Lalu, waktu yang ditunggupun tiba, Heru meminta agar tata cahaya panggung dimatikan, kemudian ia meminta kepada penonton untuk menyalakan korek api, smartphone, tablet sampai laptop. Di tengah sinar bulan dan cahaya api dari korek api yang remang, ia mulai bercerita sejarah singkat berdirinya Shaggy Dog sampai saat ini yang telah menginjak usia 18 tahun, lengkap dengan visual pada belakang panggung. Bulu kuduk gue langsung merinding, bukan karena gue ngeliat ada kuntilanak di pohon belakang panggung. Gue yakin banget kalo malam itu bukan hanya gue yang merinding pada momen ini. Syiiiit! Selesai itu, Sayidan menjadi hidangan penutup dari Shaggy Dog. Satu per satu personil Shaggy Dog turun dari panggung, penonton mulai meninggalkan arena dansa untuk sekedar mengambil napas sekaligus menikmati udara segar, gue berjalan ke arah taman belakang untuk menghabiskan sisa minum.
Pict by: Yeni Kesuma |
Setelah semua selesai, Panggung diambil alih oleh Naif. Penonton kembali merangsek ke bibir panggung untuk jejingkrakan bareng. Pada beberapa lagu, terlihat sepasang kekasih di depan gue sangat menikmati penampilan dari Naif sembari merangkul pasangannya. Suasana bertambah syahdu ketika gerimis mulai turun. Mobil Balap menjadi pamungkas Naif malam itu. Penonton senang, penonton riang, penonton girang.
Pict by: Yeni Kesuma |
Dubyouth Soundsystem |
No comments:
Post a Comment